Kolik adalah sebuah
kondisi yang membuat bayi menangis secara terus menerus tanpa ada penyebabnya.
Kolik bukan termasuk penyakit dan tidak membahayakan kesehatan bayi. Bayi
dengan kolik seringkali menangis lebih dari 3 jam sehari, 3 hari dalam
seminggu, dan berlangsung selama 3 minggu atau lebih. Apapun yang anda lakukan
untuk membantu bayi yang sedang kolik, tidak dapat membuat bayi berhenti
menangis. Kolik dapat mempersulit orang tua dan bayi. Namun anda haru
mengetahui bahwa kolik relative berjangka pendek.
Kolik biasanya paling
parah terjadi saat bayi berusia 6 - 8 minggu, dan menghilang dengan sendirinya
pada usia diantara 8 minggu sampai 14 minggu. Rewel dan menangis cukup wajar
terjadi pada bayi, dan bayi yang rewel tidak selalu memiliki kolik. Namun pada
bayi yang sehat, tanda - tanda kolik biasanya :
1. Jadwal menangis yang bisa diprediksi
Bayi yang mengalami
kolik seringkali menangis pada waktu yang sama setiap hari, biasanya pada sore
atau malam hari. Sesi kolik dapat berlangsung dari beberapa menit hingga 3 jam
atau lebih, dalam sehari. Bayi dapat buang air besar atau buang angin pada
akhir sesi kolik.
2. Menangis yang intens dan tidak bisa diredakan
Menangis akibat kolik
biasanya terdengar intens, sengsara, dan seringkali bernada tinggi. Wajah bayi
dapat memerah, dan bayi sulit ditenangkan.
3. Menangis tanpa alasan yang jelas
Normal jika bayi
menangis. Namun, menangis biasanya menandakan bahwa bayi memerlukan sesuatu,
seperti makanan atau ganti popok. Menangis yang terkait dengan kolik biasanya
terjadi tanpa penyebab yang jelas.
Hingga kini, penyebab
kolik masih belum dapat diketahui secara pasti. Beberapa ahli telah menelusuri
beberapa teori, termasuk alergi, intoleransi laktosa, perubahan bakteri normal
pada system pencernaan, system pencernaan yang belum berkembang secara
sempurna, dan perbedaan pada cara bayi diberi makan atau ditenangkan. Ibu yang
merokok selama kehamilan atau setelah persalinan, memiliki risiko yang lebih
besar akan memiliki anak yang mengalami kolik. Banyak teori lain tentang apa
yang menyebabkan anak rentan terhadap kolik, namun belum ada yang dapat
dibuktikan kebenarannya.
Berikut ini merupakan
beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah kolik dan mengatasi bayi
saat sedang kolik, yaitu :
1. Gendong bayi dengan tegak sebisa mungkin saat menyusui
Jika anda menyusui,
susuilah dari satu payudara hingga hampir habis sebelum mengganti sisi. Ini
akan memberikan bayi hindmilk yang kaya dan berlemak, berpotensi lebih
memuaskan dibandingkan foremilk yang encer pada awal menyusui.
2. Pertimbangkan mengubah pola makan jika anda menyusui
Pola makan ibu
menyusui tampaknya tidak berperan pada gejala kolik bayi. Namun, pada bayi yang
memiliki riwayat keluarga alergi, menghindari potensi allergen dari pola makan
ibu dapat membantu mencegah bayi mengalami alergi makanan.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: